Pengen piknik ke obyek wisata yang berbau-bau ikan? Coba lah mampir ke Wisata Gurami Seduri. Destinasi wisata mina agro ini berada di Wonodadi, Kab. Blitar.
Wisata Gurami Seduri merupakan destinasi wisata kuliner dan edukasi dengan tema budidaya Ikan Gurami. Di tempat ini dijajakan berbagai olahan khas Gurami. Cita rasa kulinernya yang sedap, dipadu dengan tempat tongkrongan yang nyaman membuat obyek wisata ini sayang untuk dilewatkan.
Tak perlu risau dengan harga kulinernya. Meski berbahan Ikan Gurami, kuliner kuliner di obyek wisata ini cukup terjangkau. Bahkan bagi kalian yang gak ingin makan besar, kalian tetep bisa nongkrong dengan nyaman karena di sini tersedia pula snack snack ringan dengan cita rasa Gurami. Cobain deh..
Daftar menu Wisata Seduri
Seperti yang sudah disinggung di atas, Wisata Seduri juga menawarkan edukasi. Di sini terdapat kolam-kolam budidaya Ikan Gurami. Ada pula sejumlah aquarium yang berisikan siklus pertumbuhan Ikan Gurami. Di antara kolam-kolam budidaya terdapat pula taman yang didesain dengan indah. Cocok bagi travelers yang demen berswafoto.
Untuk menuju Obyek Wisata Seduri dari Blitar Kota, silahkan arahkan perjalanan kalian menuju Srengat. Pertigaan Togokan lurus saja ke arah Wonodadi. Pertigaan Balai Desa Pikatan belok ke kiri. Perempatan belok kanan mentok kemudian belok kiri dan kalian akan sampai di Lokasi Wisata Gurami Seduri.
Harga Tiket Masuk Rambut Monte : Rp3.000
Jam Buka: 08.00 – 16.00
Alamat: Tirtomoyo, Krisik, Gandusari, Blitar, Jawa Timur, Indonesia, 66187
Menjelajahi Blitar tidak hanya sebatas pada Makam Bung Karno saja. Ada banyak tempat wisata alam di Blitar yang sayang jika terlewat begitu saja. Salah satu wisata alam di Blitar yang penuh pesona adalah Rambut Monte. Wisata alam berupa telaga dengan keindahan yang berbalut legenda mistis.
Telaga ini memiliki pemandangan yang menakjubkan, berupa air telaga yang berwarna biru. Di dalamnya terdapat ikan misterius yang diyakini adalah ikan purba. Tidak hanya itu, lokasinya yang berada di tengah hutan menjadikan objek wisata ini begitu sejuk. Jauh dari polusi dan memiliki suasana yang sangat tenang.
Akses Jalan Menuju ke Candi Rambut Monte
Ada dua jalur yang bisa anda pilih jika anda ingin mengunjungi Candi Rambut Monte, yaitu:
– Jalur dari Blitar ke Candi Rambut Monte : Bagi anda yang memulai perjalanan dari kota Blitar, anda bisa berkendara menuju ke arah Wlingi melalui Garum dan Talun. Setelah tiba di Wlingi, sebenarnya perjalanan selanjutnya sudah cukup mudah karena petunjuk jalan menuju Rambut Monte akan sering ditemukan sepanjang jalan. Berkendaralah ke arah desa Semen, lalu mengarah ke Tulungrejo sebelum akhirnya tiba di desa Krisik kecamatan Gandusari. Jarak dari Kota Blitar menuju ke Rambut Monte ini kurang lebih 39 km.
– Jalur dari Malang (Kepanjen) ke Candi Rambut Monte : Bila dari arah Kepanjen, maka anda hanya perlu melakukan perjalanan ke arah Kabupaten Blitar tepatnya ke perkotaan Wlingi. Cari jalan menuju ke Pasar Wlingi, mulai dari pasar Wlingi ini teruslah berkendara ke arah utara, akan ada petunjuk jalan menuju Rambut Monte setelah anda melewati Pasar tersebut. Setelah itu anda akan mengikuti jalur yang sama seperti dari kota Blitar menuju Rambut Monte yang telah dijabarkan diatas (Desa Semen – Desa Tulungrejo – Desa Krisik).
Jam Buka dan Tiket Masuk Candi Rambut Monte
Jam buka dari Candi Rambut Monte mulai dari jam 08.00 pagi wib hingga pukul 16.00 sore wib dengan hari buka setiap hari namun bisa berubah jika hari libur, terutama hari libur umat beragama Hindu. Harga tiket masuk sendiri di tempat ini tergolong sangat terjangkau, yaitu untuk dewasa hanya 3.000 rupiah per orang, anak-anak 2.000 rupiah dan ada diskon hingga 25% jika anda datang dengan rombongan. Penawaran yang menarik bukan?
Mata Air Disulap jadi Telaga
Baca: KAMPUNG COKLAT Blitar Tiket & Aktivitas
Dulunya, telaga Rambut Monte ini hanyalah mata air kecil. Ikan sengkaring yang hidup di sini pun hanya berputar – putar di mata air kecil tersebut. Namun, atas inisiatif kepala desa saat itu, Suratmin, untuk memperlebar sumber mata air hingga menjadi telaga. Kotoran serta tanaman – tanaman liar di sekitar disiangi, sehingga menjadi lebih bersih.
Sayangnya, tidak semua masyarakat desa kala itu dapat menikmati keindahan Rambut Monte. Banyak dari warga yang terpaksa untuk ikut Romusha. Karena saat itu Indonesia masih dalam periode jajahan Jepang, yaitu pada tahun 1942.
Meski tidak sempat menikmati keindahan telaga ini, beruntungnya generasi penerus tetap melestarikannya. Buktinya, hingga saat ini Rambut Monte masih tetap lestari dan terjaga keindahannya. Mitos yang berkembang turut menjadi alat supaya masyarakat dan wisatawan ikut menjaga kelestarian objek wisata ini.
Ikan Purba Jelmaan Dewa Penghuni Telaga Rambut Monte
Baca: Bukit Teletubbies Blitar Tiket & Spot Foto
Indahnya telaga berair biru ini seolah tak ada habisnya. Apalagi, telaga ini menjadi habitat ikan purba yang begitu langka. Bahkan, keberadaan ikan ini dipercaya masyarakat sekitar sebagai jelmaan dewa, karena keunikan dan keanehannya. Masyarakat sekitar menyebut ikan ini sebagai ikan sengkaring.
Ikan sengkaring yang ada di telaga ini memiliki warna abu – abu kehitaman. Sisiknya tegas dengan kepala yang lebih besar dari badannya, serta sekitar mulut terdapat sulur. Panjang ikan ini mencapai kurang lebih 30 sentimeter, dan jumlahnya sekitar 100 ekor. Uniknya, jumlah ikan di sini tetap, tidak pernah bertambah ataupun berkurang.
Legenda yang berkembang di masyarakat bahwa ikan sengkaring di sini adalah jelmaan dari dewa. Oleh karena itu, siapapun dilarang untuk menangkap serta mengkonsumsi ikan di sini. Konon, ada yang menangkap ikan ini dan membawa pulang, di perjalanan orang tersebut mengalami kecelakaan. Ada juga yang memasaknya, namun ikan berubah menjadi minyak dan mengeluarkan amis darah yang menyengat.
Lokasi Wisata Telaga Rambut Monte
Objek wisata telaga ini berada di kaki Gunung Kawi, Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Berjarak kurang lebih 30 kilometer dari pusat Kota Blitar.
Di Blitar, anda tidak hanya saja menemukan banyak obyek wisata yang mengan dung sejarah dan perjuangan pahlawan jaman dahulu, namun di salah satu kota di Jawa Timur ini anda juga bisa menemukan pemandangan dari pesona alam yang sangat sayang jika anda lewatkan. Seperti Candi Rambut Monte di mana anda tidak hanya bisa menikmati pemandangannya saja namun juga mempelajari legenda yang konon terjadi di tempat ini.
Jawa Timur adalah salah satu provinsi di pulau Jawa yang menjadi favorit pelancong dari berbagai daerah di Indonesia untuk berwisata, entah wisata kuliner, wisata shopping atau wisata sejarah karena tak bisa dipungkiri banyak kejadian sejarah yang menarik di pulau Jawa. Dan obyek wisata yang patut anda kunjungi jika anda berada di Jawa Timur adalah Candi Rambut Monte.
Rambut Monte adalah sebuah danau, kuil dan tempat untuk bermeditasi di latar belakang perkebunan teh, hamparan sawah hijau yang indah, aneka sayuran segar dan pohon durian sepanjang perjalanan yang berkelok-kelok dan tidak membosankan dengan udara sejuk berada di antara lereng Gunung Kelud dan Gunung Kawi. Rambut Monte terletak di desa Krisik, Kecamatan Gandusari, sekitar 30 km dari kota Blitar. Di lokasi ini ada candi yang merupakan tempat pemujaan bagi umat Hindu di era Kerajaan Majapahit.
Sementara di bawah candi ada danau hijau berwarna biru jernih yang dihuni oleh sejumlah ikan oleh masyarakat setempat yang disebut Ikan Emas (Ikan Dewa). Namun, beberapa orang lainnya menyebut ikan Sengkaring sebagai ikan unik, panjangnya sekitar 60 sentimeter. Jumlah ikan di danau ini konon tetap ada, tidak pernah berubah.
Menurut orang-orang di lokasi ini dan berdasarkan legenda, terjadi perkelahian antara Ravana dan Dragons melawan Mbah Rambut Monte, keturunan kerajaan Majapahit. Pertarungan dimenangkan oleh Mbah Rambut Monte. Mbah Rambut Monte mengutuk Ravana dan Naga berbentuk candi relief monyet dan naga. Mbah Rambut Monte menginstruksikan siswanya agar jumlah candi yang tersimpan dalam bentuk relief Ravana dan naga. Namun, karena kebanyakan siswa tidak mematuhi perintahnya, Mbah Rambut Monte sangat marah dan mengutuk murid-muridnya ke dalam ikan Sengkaring yang masih mendiami danau.
Mengingat sejarah ini, Patin adalah salah satu ikan sungai dengan bercak putih dan sedikit bersisik yang berhias putih dari bahasa Melayu yang banyak dibudidayakan di desa Selo Tumpuk Wlingi Blitar.
Ukuran candi ini, panjang 375 cm, lebar 290 cm. Candi Rambut Monte telah runtuh. Bangunan yang ada sekarang terbuat dari batu andesit dan berbentuk segi empat. Bagian yang tersisa dari Candi ini hanyalah Kamadathu atau kaki Candi dan Rupadathu atau badan Candi. . Susunan aslinya diperkirakan hanya 4-5 lapis batu bagian bawah. Pada sisi barat terdapat sisa-sisa tangga naik, sehingga diperkirakan candi ini menghadap ke barat.
Di depan artefak yang bentuknya menyerupai lingga yoni, anda bisa melihat kepala kala juga kepala naga yang bermahkota. Kala sendiri sebenarnya adalah anak Dewa Siwa yang digambarkan berwujud raksasa besar dengan muka menyeramkan. Namun di candi ini justru Jika diamati kepala kala ini seperti kepala manusia dalam posisi merangkak.
Masih di lingkungan Candi ini terdapat sebuah relief lepas yang menggambarkan seorang yang duduk bersila (Danardhana, 1997: 25). namun sekarang keberadaan relief tidak dapat dijumpai lagi. Kemungkinan berada di tumpukan candi tersebut. mengingat candi tersebut ditata ulang kembali. Diatas dinding candi terdapat 3 buah bunga Padma yang dipahatkan disebuah batu andesit. Di dinding utara candi di pojok barat terdapat ornament bunga Padma.
Fasilitas di Candi Rambut Monte
Bagi pengunjung yang datang ke tempat ini jangan berharap bisa berenang di telaga indah yang berwarna hijau tersebut, namun kabar baiknya di sebelah telaga telah disediakan fasilitas kolam renang yang bisa dipakai untuk umum, jadi sembari anda berenang anda juga bisa menikmati pemandangan telaga hijau. Tepat di samping kolam renang juga ada bangunan yang berfungsi sebagai warung lesehan dengan karpet. Di sana anda bisa bersantai menikmati sejuknya udara di Candi Rambut Monte sambil makan jajanan yang dijual dengan harga terjangkau.
Dari tempat itu juga orang-orang suka melempari rempahan roti untuk ikan-ikan yang ada di telaga. Fasilitas lainnya yang ada di tempat ini adalah lahan parkir roda dua yang dijaga oleh seorang juru parkir, sedangkan untuk roda empat anda hanya perlu parkir di pinggir jalan menuju pintu masuk candi. Ada dua toilet juga yang bisa digunakan untuk umum namun terletak di lokasi yang berbeda.
Harga Tiket Masuk Rambut Monte Blitar
Keindahan alam Rambut Monte dapat dinikmati dengan biaya yang sangat terjangkau. Pengunjung pun tetap perlu membayar tiket yang sama meski di akhir pekan atau di hari libur.
Harga Tiket MasukTiket masukRp3.000
Baca: CANDI PENATARAN Blitar Tiket & Daya Tarik
Pengunjung dapat berwisata di telaga ini setiap harinya, karena areanya buka dari pagi hingga sore. Meskipun ada beberapa pengunjung yang datang di luar jam operasional. Biasanya, mereka adalah orang yang memiliki hajat atau tujuan tertentu yang datang di luar jam operasional.
Jam OperasionalSetiap hari08.00 – 16.00 WIB
Ikan Purba Jelmaan Dewa Penghuni Telaga Rambut Monte
Baca: Bukit Teletubbies Blitar Tiket & Spot Foto
Indahnya telaga berair biru ini seolah tak ada habisnya. Apalagi, telaga ini menjadi habitat ikan purba yang begitu langka. Bahkan, keberadaan ikan ini dipercaya masyarakat sekitar sebagai jelmaan dewa, karena keunikan dan keanehannya. Masyarakat sekitar menyebut ikan ini sebagai ikan sengkaring.
Ikan sengkaring yang ada di telaga ini memiliki warna abu – abu kehitaman. Sisiknya tegas dengan kepala yang lebih besar dari badannya, serta sekitar mulut terdapat sulur. Panjang ikan ini mencapai kurang lebih 30 sentimeter, dan jumlahnya sekitar 100 ekor. Uniknya, jumlah ikan di sini tetap, tidak pernah bertambah ataupun berkurang.
Legenda yang berkembang di masyarakat bahwa ikan sengkaring di sini adalah jelmaan dari dewa. Oleh karena itu, siapapun dilarang untuk menangkap serta mengkonsumsi ikan di sini. Konon, ada yang menangkap ikan ini dan membawa pulang, di perjalanan orang tersebut mengalami kecelakaan. Ada juga yang memasaknya, namun ikan berubah menjadi minyak dan mengeluarkan amis darah yang menyengat.
Arca di Sumber Air sebagai tempat Sembahyang
Telaga ini berada di kawasan wisata cagar budaya, dan sudah terbuka untuk umum dari tahun 2000. Nama Rambut Monte digunakan karena di dekat sumber air ini terdapat arca. Arca ini memiliki tinggi kurang lebih 1,5 meter. Di mana sang arca memiliki rambut ikal seperti monte, sehingga nama Rambut Monte menjadi pilihan.
Lokasi arca berada kurang lebih 300 meter dari sumber mata air. Di mana dulunya seringkali menjadi tempat sembahyang umat Hindu, bahkan hingga sekarang. Sayangnya, lokasi sembahyang ini sering disalahgunakan bagi masyarakat. Ada yang menggunakannya sebagai tempat bersemedi atau melakukan berbagai ritual.
Hal ini karena lokasi sekitar ada kepercayaan di sekitar arca merupakan tempat berkumpul para dewa dan leluhur. Sehingga masyarakat mengharap berkah dengan melakukan semedi di lokasi tersebut.